Air limbah dengan kandungan COD < 3000 mg/L dengan Rasio BOD:COD = 0.3-0.6. Pengolahan biologi secara aerob bertujuan untuk mereduksi kandungan senyawa organik dalam air limbah dengan memanfaatkan bakteri aerob yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen dalam proses metabolismenya. Bakteri aerob akan mendekomposisi senyawa organik menjadi CO2 dah H2O.
Proses Biologi Aerob dapat dilakukan dengan beberapa metode, tergantung dari karakteristik air limbah atau lahan yang tersedia.
Suspended Aeration (Activated Sludge)
- Extended Aeration
Merupakan metode aerasi secara konvensional dimana Rasio F/M (Food/Massa) sangat kecil (0,05-0,2) sehingga dibutuhkan lahan yang cukup luas.
- High Rate Aeration
Merupakan hasil modifikasi dari Extended Aeration dimana perbandingan F/M ditingkatkan (Rasio F/M 0,2-0,5) sehingga lahan yang diperlukan lebih kecil.
Attach Growth
Proses biologi dengan metode attached Growth adalah memanfaatkan bakteri melekat. Keuntungan dari metode ini adalah waktu tinggal yang diperlukan lebih kecil dibandingkan metode suspended Aeration. Berikut beberapa macam pengolahan dengan metode Attach Growth;
- RBC (Rotating Biological Contactor)
RBC menggunakan proses Fixed Film Reactor (Pertumbuhan melekat) sistem Rotating Biological Contactor yang memiliki keunggulan antara lain :
- Peralatan utama pengolah limbah berada di atas air & memiliki sedikit bagian mekanik yang bergerak sehingga memudahkan perawatan dan perbaikan.
- Sangat mudah dioperasikan.
- Konsumsi energi dan bahan kimia rendah
- Trickling Filter
Trickling Filter merupakan proses biologi menggunakan metode media melekat dengan media batu kerikil. Prinsip pengolahan ini dikembangkan dengan media Bioball dan sarang tawon (Honeycom).